Akhirnya kesampaian juga pergi ke Lore Lindu, sebuah danau yang indah di Sulawesi Tengah. Menempuh perjalanan dengan kendaraan dari kota Palu sekitar 1,5 jam sampailah di sebuah gerbang sederhana, sekilas seperti gapura kampung ya, tak nampak dari luar Danaunya , pikirku.
Dan tukang ojekpun menanti, motornya berbaris di dekat pintu gerbang. Ayahpun mulai bertanya pada sebuah kios tentang tarif ojeknya hingga ke Lore Lindu, dan tarifnya hoho mahall, 250 ribu, untuk dua motor pulang pergi. Makin penasaran aku dibuatnya mengapa tarif ojeknya begitu tinggi.
Tak lama akupun duduk diatas ojek motor, Devan duduk di depan sedangkan aku dibelakang hmm kuat gak ya motornya hihi. Tak jauh dari gerbang ternyata kami harus melewati hutan belantara dengan jalan setapak yang rasanya sulit dibayangkan jika harus mengendarai motor sendiri, selain medannya yang cukup sulit, sebelah kanan jalan adalah jurang dan kiri bukit terjal penuh pepohonan. Jalannyapun kadang hanya cukup dilewati 1 motor hingga saat berpapasan dengan motor dari arah sebaliknya , kami harus berhenti dan bergantian lewat. Motorpun melaju cukup kencang hingga beberapakali tubuh tergoncang dan akupun harus menarik nafas panjang wowwww seperti naik rollercoaster, naik turun, jalan licin dan belokan tajam jadi rute yang benar2 memacu adrenalinku hingga aku merasa cukup pantas membayar mahal, sebanding dengan resiko dan medan yang terlewati. Beberapa tikungan tajam dan jalan yang naik membuat aku reflek berteriak kecil dengan sang sopir " mas hati2 ya, pelankan sedikit motornya" ujarku ditengah deru suara mesin yang mencoba naik jalan yang mendaki.Ehh si mas malah ketawa " sudah biasa ibu, kami lewat jalan ini tiap hari" . Upss aku lupaaaa, kalau si mas pasti jauh berpengalaman mengemudikan motornya
| | |
Narsis dulu di perhentian pertama | | | | |
|
|
|
|
Sekitar 40 menit diatas motor , akhirnya sampai di sebuah tempat datar di dlaam hutan, kata mas tukang ojeknya, ini namanya Puncak, yah karena letaknya ada di puncak bukit yang lebat , ohhh ternyata kami melewati gugusan bukit berupa hutan lebat. Eh ada juga loh bebrapa motor yang juga beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan baik menuju Danu Lindu ataupun sebaliknya. Ada tukang jual siomay juga loh, tuh lihat gerobaknya, tukang ojek si ayah lagi asyik makan siomay tuh. Tukang ojekku yang dibelakangku pakai jaket biru dan itu motor yang membawa kami, biarpun penampakan kurang meyakinkan tapi kencang lho larinya.
| |
Pemandangan selepas Hutan |
|
|
|
|
|
Selepas hutan, sekitar 20 menit dari perhentian pertama di puncak, kami melewati sawah, kebun dan pemukiman penduduk. Akhirnya perjalanan di atas ojek selama kurang lebih 1 jam berakhir di tepian danau.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPS8fgWWRIa7z63mLAZoDMzM46sTdZPufd4kmG_Khr5OVLsd_uNy24Ni07DqoYkDJ1gShNgI-CDxUczH7fdVEq4wml10SyXyFkUWURuCTKeMdn-YidCqAPYCdqJLHeW3FLdI5el1ye4oaR/s1600/Dek+Penyebrangan.jpg) |
Kapal penyebrangan menuju pulau di seberang Danau Lindu |
|
|
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz8C_y4wp5M4QOb9qneGKOABCnVC2nok3-a3stejHZKWP6LROtTK5Y_fz_h1chmxKHqceC_sfjlC-CyJIEpe3d6l9BovbQtvsci-7naikNl3tmNolA9Uxc2QlZ4E6HYDMx6a4EKYUj6YAt/s1600/Rumah+Panggung+Danau+Lindu.jpg) |
Rumah Panggung untuk Festival Danau Lindu |
|
|
Dua minggu setelah kami berkunjung ke sana, diadakan Festival Seni Danau Lindu, pengen banget kesana namun karena suami harus dinas ke luar kota dan anak-ana harus sekolah, keinginan untuk melihat pertunjukan seni di sana belum kesampaian nih. Danau, disiapkan untuk akomodasi peserta Festival, mengingat mereka datang dari berbagai kabupaten di Sulawesi Tengah dan juga kota Palu. Terbayang betapa ramainya ya..
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlTUMRzPM__YfV6Dw_LQdVAML5JUpGgl-Gl4cNVA8HVwaBySe2RHSOpog4dh4lCIgISiHTebC0FHLnwoC25hHFAhiD4QKZ4QGi4Hvg2CZVw3p_7AJT4s9UTC0aEPGHk7uU82dD6WWwkbJ7/s1600/Geladak.jpg) |
Mancing apa kakak, adek ? |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhvbuulA1GssD8nWqUCTtoQnXIHGuP9n8uNWLUFaBEoneVrqodoJXLBorfiBGPZHY_F-bUcRqUegdL_lqpQJl7MaxZJ1mA9-OrcIS4ewVHbKgwJu_Vu3JI3DLZ3qDa65_5OqW6LV6VgyDg/s1600/Sama+kakak.jpg) |
Lore Lindu, Hidden Nature |
Perjalanan singkat kami selama 3 jam seakan terasa singkat, indahnya Indonesia makin kurasa. Tak ingin rasanya kaki beranjak pulang agar kulebih lama menikmati alam.. Ahhh hanya rasa syukur yang mampu terucap.. Jelajah Sulawesiku belum berakhir.. See u on Next Trip..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar